Matius 6:12, 14-15.
Pengampunan adalah bagian dari iman Kristen. Jika kita percaya kepada konsep pengampunan Ilahi, dimana dosa manusia yang besar ditutupi oleh kasih yang begitu besar (Yohanes 3:16a). Maka hal yang dituntut dari kita adalah menerapkan pengampunan yang sudah kita terima itu pada tingkatan sesama manusia. Hal ini sudah pernah saya jelaskan di khotbah tentang “Matematika Ilahi” di Ibadah Raya.
Dalam praktik pengampunan, Yesus memberikan suatu perumpamaan tentang seorang raja dan hamba-hambanya. Matius 18:21-35. Jika memperhatikan dengan saksama, maka kesimpulan dari Perumpamaan itu ada di ayat 35. Maksudnya Tuhan tidak berkenan, bahkan “marah” ketika kita tidak mengasihani sesama kita, dengan mengampuni kesalahannya.
Hal ini nampak seperti standar yang begitu tinggi. Namun kita percaya bahwa ini adalah kerinduan Allah supaya kita juga mencapai standarnya. Allah ingin, dan juga merencanakan, supaya kita serupa denganNYA. Roma 8:28-29. Betapa baiknya Allah kita, standar ini disertai juga dengan cara untuk mencapainya. IA menyediakan bantuan untuk kita dalam frase “turut bekerja”.
Sebelum sampai ke tindakan mengambil keputusan, kita perlu memulai dengan:
- Memikirkan. Nampaknya sepele tetapi ini penting. Karena pikiran akan melahirkan perbuatan-perbuatan. Kolose 1:21.
- Mencari pilihan-pilihan. Pilihan banyak tersedia, tetapi untuk hal mengampuni, itu selalu menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan mengeluarkan reaksi marah. Karena marah dapat membawa kita kepada dosa. Kejadian 4:6-7. Allah memberi pilihan kepada Kain, sayangnya ia memilih untuk melampiaskan marahnya.
- Menimbang dengan bijaksana. Kita bisa mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri kita supaya mendapat pertimbangan yang bijaksana. Pertanyaan itu misalnya, apakah dengan tidak mengampuni masalah dapat terselesaikan? Atau siapa yang menerima manfaat saat saya tidak mengampuni orang lain? Amsal 3:21, Pengkhotbah 3:6.
Sesama kita yang paling dekat adalah keluarga kita, baik secara jasmani, maupun secara rohani. Mereka adalah orang-orang yang paling pertama bisa kita praktikkan pengampunan. Keluarga jasmani kita (pasangan dan anak-anak) perlu melihat sosok yang penuh kasih. Efesus 5:23, 25. Keluarga rohani kita pun perlu merasakan keramahan dan pengampunan yang kita berikan pada mereka. Kita juga adalah satu tubuh dengan mereka dalam Kristus. Efesus 4:5, 32. Mari kita ambil keputusan yang menunjukkan iman Kristen kita dengan mengampuni.